Master Yang Baik Untuk Burung Murai Batu


  Ada empat burung yang perlu dimiliki pada tahap awal pemasteran murai batu: parkit, lovebird, cucak jenggot, dan cililin. Tahap berikutnya, bisa ditambah jalak suren, kenari, siri-siri, rambatan, dan burung kicauan lainnya Itulah tips pemasteran. Dan secara detailnya akan kita bahas dibawah ini.
Murai batu memang dijuluki sebagai burung pengicau terbaik di dunia, karena memiliki daya rekam yang baik di kelas burung kicau. Karena itu, perlu pertimbangan tertentu dalam memilih burung master, terutama untuk anakan MB. Pemasteran murai batu, sebagaimana jenis burung lainnya, memang lebih baik dilakukan sejak dini, dan bisa dimulai pada umur 3 minggu atau ketika burung sudah bisa nangkring sempurna.
Burung muda lebih cepat merekam suara di sekitarnya ke dalam memorinya, daripada burung yang sudah dewasa. Pilihlah burung master-burung master  yang kicauannya mudah diterima murai batu. Kalau umurnya lebih dari 3 minggu ya tidak apa-apa, tetapi untuk hasil terbaik, jangan melebihi 3 bulan.

Tahap 1: Lovebird dan parkit
Untuk tahap ini, ada dua jenis burung master yang dapat digunakan, yaitu parkit dan lovebird. Biasanya dia menggunakan dua ekor lovebird serta sepasang parkit untuk memaster anakan murai batu.
“Kita tempel dulu anakan murai batu dengan dua ekor lovebird dan sepasang parkit selama sebulan. Untuk lovebird kita gantang terpisah, diusahakan tidak saling melihat, supaya keduanya sering bunyi saling bersahutan. Tetapi sepasang parkit dimasukkan dalam satu sangkar, sehingga saat bercumbu akan mengeluarkan suara-suara cerecetan yang khas, tajam, dan kasar,”

Tahap 2: Cucak jenggot
  Setelah satu bulan berlalu, kini saatnya membeli dua ekor cucak jenggot. Sama seperti lovebird, dua ekor CJ ditempatkan dalam sangkar terpisah, dan diusahakan tidak saling melihat.
Perlu diketahui, setiap kali menambah burung masteran yang baru, Anda harus mengenalkan dahulu kepada anakan murai batu.
Caranya, murai batu dan burung master sama-sama tidak dikerodong. Biarkan murai batu mendengar suara kicauan burung master di dekatnya, sehingga tahu jika pemilik suara bukanlah sesama murai batu.
Tetapi perkenalan ini cukup 1 jam saja. Setelah itu, murai mesti dikerodong. Atau bisa juga sangkar burung master digantung lebih tinggi daripada sangkar murai, sehingga murai batu bisa konsentrasi mendengar ocehan burung master.
Anjuran mengenalkan burung master kepada murai batu ini berlaku untuk semua jenis masteran yang mau digunakan, termasuk lovebird, parkit, cucak jenggot, dan sebagainya.

Tahap 3: Cililin
  Apabila sudah ada tanda-tanda anakan murai batu mau mabung bulu trotolnya dan berganti menjadi bulu dewasa, Anda bisa menambahkan satu burung master lagi, yaitu cililin.
Sekadar gambaran, pergantian bulu trotol ke bulu dewasa pada MB ring umumnya terjadi pada umur 2-4 bulan. sedangkan pada MB hasil tangkapan alam sekitar 3-5 bulan.
Isian cililin pada murai seperti sesuatu yang “wajib”. Banyak yang berseloroh, murai batu tanpa isian cililin seperti sayur kurang garam. Ya, cililin memang menjadi salah satu masteran MB yang ngetren saat ini.
Namun tetap ada persyaratan dalam memilih cililin sebagai masteran MB. Kriterianya bukan sekadar asal gacor panjang, dan volumenya kencang saja. Justru kalau suara terlalu kencang, apalagi tipikal suaranya menekan, bisa berdampak negatif terhadap murai batu.
“Murai batu yang mentalnya tanggung justru bisa ngedrop ketika mendengar suara tembakan cililin yang modelnya tembakan roll panjang dan kencang.
Jadi, Pilihlah cililin yang memiliki suara kristal, karena tipikal suaranya tidak menekan dan lebih enak didengar. Speed juga jangan terlalu rapat agar lebih gampang dicerna murai batu.
Cililin dengan suara kristal dan speed tidak terlalu rapat bisa langsung digantang berdekatan dengan murai batu yang akan dimaster. Untuk tahap awal, jarak diatur sekitar 2 meter. Kalau kedua burung sudah saling mengenal (sekitar 1 minggu), jarak bisa diperpendek menjadi satu meter saja. Jangan khawatir murai batu bakal ketakutan melihat cililin. Justru hasilnya lebih optimal.
Lebih baik empat burung dulu, yang penting murai batu bisa membawakan lagunya panjang-panjang dan sempurna.

Tahap 4: Menambah beberapa isian lagi
  Kalau murai batu sudah fasih mengeluarkan isian lovebird, parkit, cucak jenggot, dan cililin, barulah kita memasuki tahap berikutnya, yaitu menambah beberapa isian lagi.
Dalam tahapan ini, Anda bisa menggunakan jalak suren, kenari, siri-siri, rambatan, dan jenis burung kicauan lainnya sesuai dengan selera Anda. Tetapi ingat, pemasteran jangan dilakukan dalam waktu bersamaan, atau sekaligus, melainkan tetap bertahap agar hasilnya makin optimal.

Sekian Dan Terimakasih Temoga Bermanfaat

Salam Bos Sejuta Kicau

Komentar